4 Cara Mengurangi Keringat di Ketiak Menurut Ahli Kulit
Keringat merupakan cairan yang enggak berwarna dan enggak berbau. Alasan kenapa ketiak mengeluarkan bau karena keringat yang dihasilkan tubuh mengalami kontak dengan bakteri di permukaan kulit. Sebagai remaja cewek, momen basah ketiak pasti enggak pengin kita alami banget, kan? Yuk, langsung aja simak 4 cara mengurangi keringat di ketiak menurut ahli kulit.
Kenapa ketiak mudah berkeringat?
Sebelumnya, kita cari tahu sedikit tentang fakta keringat di ketiak. Bakteri mengurai kandungan lemak dan protein dalam keringat sehingga menghasilkan senyawa asam. Ketiak menjadi tempat yang mendukung pertumbuhan bakteri karena tertutup sehingga mudah lembap.
Ketiak juga memiliki pH (derajat keasaman) yang lebih tinggi dibandingkan area kulit lain. Selain itu, ketiak juga memiliki kelenjar keringat yang menskresikan nutrisi bagi bakteri, itulah penjelasan kenapa ketiak mengeluarkan bau.
Lalu, bagaimana cara mengurangi keringat pada daerah ketiak?
Cara mengurangi keringat
Ini saran dari dr. Inneke Halim, SpKK, dokter spesialis kulit RS Bethsaida. "Ada 4 cara mengurangi keringat pada daerah ketiak. Kenakan pakaian berbahan yang mudah menyerap keringat seperti katun. Hindari bahan nilon dan polyester. Pilih busana yang nyaman di tubuh dan jangan terlalu ketat. Selain itu menggunakan deodoran dengan perlindungan optimal juga mampu mengurangi keringat dan bau badan," ujar dr. Inneke.
(foto: theglow.com.au)
Lebih lanjut, cara mengurangi keringat pada daerah ketiak juga dapat ditempuh dengan menjaga suhu tubuh agar tetap rendah agar enggak banyak berkeringat. Disarankan juga minum banyak air, menggunakan pendingin udara atau kipas serta mandi dengan air dingin.
Cara lain mengurangi keringat pada daerah ketiak ialah mencoba mengurangi stres. Pasalnya, stres dapat memicu aktivitas keringat berlebih sehingga juga mengakibatkan bau pada ketiak.
"Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin mengandung lemak dan protein, yang bila terjadi metabolisme oleh bakteri akan menghasilkan bau badan. Kelenjar apokirn mulai aktif saat memasuki usia pubertas," tutup dr. Inneke.
0 komentar:
Posting Komentar